Selasa, 28 Februari 2012

Sinopsis Glass Mask


Topeng Kaca



== Alur cerita ==

Tokoh utama adalah Maya Kitajima, awalnya dia adalah gadis biasa, ceroboh, sangat gemar nonton drama di TV maupun di panggung, sekilas dia terlihat rapuh tapi semangat, keceriaan dan sifat pantang menyerah Maya membuat tokoh ini jadi benar-benar menarik. Maya yang sedang menceritakan kisah yang baru ditontonnya dengan cara berakting di depan anak-anak, ditemukan oleh Chigusa Tsukikage, seorang mantan aktris sandiwara terkenal :’Bidadari Merah’. Disitulah awal Maya memasuki dunia akting, awal Maya memulai perjalanan hidupnya sebagai aktris, dari seorang Maya Kitajima yang biasa saja dan tidak menarik, menjadi Maya Kitajima dengan seribu topeng dan mempesona di atas panggung dan TV.



Lalu munculah Ayumi Himekawa, saingan Maya, seseorang yang jauh diatas Maya, tapi tidak pernah merasa menang dari Maya. Namun, bukannya berniat menjatuhkan Maya seperti layaknya saingan, Ayumi-lah yang membelanya saat Maya disingkirkan secara tidak adil oleh seorang aktris licik. Ayumi justru mendorong Maya untuk bangkit lagi setelah kejatuhannya dan secara tidak langsung Ayumi juga yang merupakan pendorong Maya untuk berakting lebih bagus dan mendorongnya untuk tidak pernah berhenti belajar.
Banyak pria yang hadir dalam kehidupan Maya, seperti Koji Sakura dan Shigeru Satomi, namun tentunya yang paling menarik adalah sang hero dalam kisah Topeng Kaca ini Masumi Hayami. Masumi Hayami, seorang direktur muda yang dingin, gila kerja dan tidak punya perasaan, tanpa dia sendiri menyadarinya, terpikat oleh seorang gadis kecil berbakat, gadis kecil yang berbeda 11 tahun darinya dan berasal dari dunia yang amat sangat berbeda, Maya.

Keempat tokoh utama itu, Maya, Ayumi, Bu Tsukikage dan Masumi sama-sama terikat dengan ‘Bidadari Merah’ yang merupakan drama panggung yang laris di Jepang. Kisah cinta dan perjuangan hidup, rasanya cerita ini selalu memberi kejutan untuk pembacanya dan saya sebagai pembaca selalu merasa penasaran tentang kejutan apa lagi yang akan diberikan Maya Kitajima. Makanya, Topeng Kaca adalah komik pertama dan buku kedua yang ngebuat saya terjaga sampe larut malem buat ngebacanya.

Saya sendiri sangat mengagumi karakter Maya Kitajima, yang dari luar terlihat rapuh tapi pemberani di dalam, Maya meninggalkan rumahnya untuk belajar akting, padahal dia belum juga lulus SMP. Di dunia panggung yang keras, ia dikagumi tapi juga dibenci, tanpa keluarga yang selalu mendukungnya, Maya berjuang sendiri di dunia akting. Berkali-kali ia dijebak, tapi berkali-kali juga ia bangkit dan mengalahkan semua orang yang membencinya. Kecintaannya pada dunia akting membuatnya pantang menyerah dan tidak pernah berhenti belajar untuk mengembangkan dirinya.

Secara tidak langsung, Suzue Miuchi, melalui tokoh Maya, mengajarkan kalau jalan untuk mencapai tujuan kita tidak selalu mulus. Satu hari kau dipuji-puji banyak orang, merasa sudah sukses, lalu karena kesalahan kecil, duniamu direnggut. Kegagalan menghampiri, seolah semua pintu sudah tertutup dan tidak ada jalan keluar lain selain mengakhirinya. Tapi tidak semudah itu kita melupakan mimpi. Maya, yang karena dijebak, dipaksa mundur dari dunia artis, merasa putus asa dan berniat untuk berhenti berakting. Tapi, dalam satu drama yang diberikan oleh Masumi Hayami, yang dikira Maya akan menjadi panggung terakhirnya malah membangkitkan kembali perasaan cintanya pada dunia akting. Sejak itulah, Maya bertekad untuk memulai lagi dari awal, dengan usahanya sendiri, belajar berakting dan muncul dari panggung ke panggung. Maya tidak bisa meninggalkan sesuatu yang memang dicintainya. Bukankah kita semua sama? Apabila menyerah dalam meraih mimpi, maka kita akan masuk ke dalam black hole, kosong. Bukankah untuk meraih mimpi yang besar berarti harus siap dengan semua tantangan dan halangan yang besar juga? Tinggal gimana kita bangkit lagi setelah kegagalan itu, gimana kita memulai lagi semuanya, dan berusaha untuk lebih berhasil dari sebelumnya. Sosok Maya yang lemah tapi pantang menyerah dan penuh perjuangan mengajarkan semua itu, membuat kita yang melihatnya jadi ingin berjuang sama kerasnya untuk tujuan kita.

Cerita terakhir di jilid 12, yaitu Maya ditantang oleh bu Tsukikage untuk dapat melampaui Ayumi Himekawa, yang baru saja meraih penghargaan tertinggi di dunia seni, dalam waktu 2 tahun. Bila ia gagal, maka peran ‘Bidadari Merah’ menjadi milik Ayumi Himekawa. Gimana cara dia berjuang? Peran apa lagi yang akan dia mainkan? Berhasilkah Maya melampaui Ayumi dan mendapatkan peran ‘Bidadari Merah’? Tapi Ayumi juga tidak akan mengalah semudah itu. Ayumi yang pekerja keras, dengan kecantikan dan kemampuannya, tidak akan membiarkan Maya melampauinya. Lalu gimana dengan sang hero sendiri, Masumi Hayami, yang mencintai Maya diam-diam, walaupun ia tahu Maya sangat membencinya? Lalu masih ada si Mawar Ungu, yang juga adalah pendorong Maya dalam berakting, seseorang yang membuat Maya yang kecil merasa begitu dihargai dan istimewa. Gimana reaksi Maya waktu tahu kalau Masumi Hayami yang selama ini dibencinya, ternyata adalah si Mawar Ungu, pengagum rahasia yang sudah ngasih banyak perhatian, semangat dan fasilitas untuk Maya? Siapa lagi yang akan ditemui Maya nanti? nantikan di topeng kaca Deluxe..


=== Serial ===

Sejak pertama kali diterbitkan pada tahun 1976, telah ada 44 volume manga Topeng Kaca yang dikarang oleh Suzue Miuchi. Hingga saat ini para penggemar serial ini belum dapat berpuas diri karena kisah panjang perjalanan Maya Kitajima belum berakhir. Karena jalinan cerita yang belum berakhir ini, sempat tersebar rumor di kalangan penggemar bahwa Suzue Miuchi sudah meninggal.

Pada tahun 2008 Miuchi meluncurkan kembali strip Topeng Kaca volume 43 di majalah Bessatsu Hana to Yume, suplemen bagi majalah dua bulanan Hana to Yume, sedangkan volume 44 diluncurkan pada bulan Agustus 2009. Sampai saat ini serial Topeng Kaca belum juga tamat, namun Miuchi telah mengumumkan bahwa ia bermaksud untuk menamatkan serial ini tidak lama lagi.

Tokoh-tokoh:
Maya Kitajima
Ayumi Himekawa
Koji Sakura
Masumi Hayami
Chigusa Tsukikage
Chigusa Bidadari Merah
Bidadari Merah

0 komentar:

Posting Komentar